08 July 2013

Memabaca, Sebuah Surat Perintah Dari Langit.

Tags

Membaca merupakan kunci ilmu pengetahuan. Setiap bangsa dengan budaya baca tinggi, bangsa tersebut pasti maju dalam ilmu pengetahuan. Sebut saja negara Jepang, Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat adalah contoh nyata yang membenarkan hipotesis tersebut. Pada zaman dahulu ada Yunani kuno, sebuah bangsa yang terbagi dua, Sparta dan Athena. Keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Jikalau Sparta mengandalkan kekuatan otonya saja, pendidikan militer menjadi prioritasnya sehingga dalam waktu sekejab saja kedigdayaannya runtuh tanpa meninggalkan peradaban berarti bagiumat manusia sesudahnya.

Berbeda dengan Athena yang mengutamakan pemikiran sehingga melahirkan filsuf besar seperti Plato, Aristoteles serta yang lainnya. Mereka semua adalah para pembaca, peneliti, pemikir ulung dimasanya. sehingga sampai saat ini karyanya masih dapat kita rasakan.

Dalam peradaban Islam,
sejarah membaca sangat tinggi. Kita ambil contoh dalam sebuah ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. adalah perintah membaca yang termuat dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Bahkan ayat pertama yang dimulai dengan kata Iqro' (Bacalah!), diulang malaikat jibril sampai tiga kali. Yang bisa jadi itu merupakan penegasan pentingnya membaca bagi umaty manusia. Barulah pada kali keempat, malaikat Jibril membacanya tuntas sampai ayat kelima.

Kata " Iqro' " sendiri merupakan shighot fi'il amr. Shighot fi'il amr merupakan bentuk kata kerja perintah. Kata " Iqro' " berasal dari kata kerja qoro a-yaqra u oleh sebagian ahli bahasa Arab diartikan membaca sesuatu. Namun pada ayat itu tidak ditemukan sesuatu yang dibaca sebagai objek dari aktivitas membaca. pafahal, qoro a-yaqra u termasuk jenis kata kerja yang membutuhkan objek. Misalnya, seorang Ustadz menyuruh siswanya membaca dengan mengatakan "Iqra kitaabaka ya, Muhammad!". Dalam kalimat sempurna seperti contoh di atas jelas tampak sebuah pbjek bacaan yakni kitab atau buku.

Karena itu mereka berpendapat bahwa perintah membaca pada ayat tersebut bersifat universal. Tidak mengikat. Misalnya membaca al-Qur'an beserta variannya seperti tafsir, ilmu al-Qur'an dan sebagainya. Al-Hadits beserta turunannya seperti syarah hadits, ilmu hadits dan sebagainya. Termasuk segala jenis teks tertulis yang bermanfaat bagi manusia. bahkan, juga mencangkup membaca alam semesta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan surat perintah suci dari langit.

Nah setelah kita mengetahui bahwa diperintahkan pertama kali untuk membaca, kenapa kita tetap saja memandang buku sebagai momok yang membosankan, membuat mata jadi tak enak. Padahal dari membaca kita akan mendapatkan ilmu secara langsung, wawasan kita akan bertambah sehingga dapat dipastikan kualitas Sumber daya manusianya juga meningkat. Tapi kenapa hingga saat ini minat baca kita, minat baca bangsa kita masih sangat rendah??? Sudah seharusnya Bangsa Indonesia itu berubah. Berubah dalam pola fikir, jadikan membaca sebagai sebuah kewajiban, jika sudah begitu dapat dipastikan negara kita akan jaya, negara kita takkan diremehkan lagi walau hanya bersenjatakan bambu runcing!!!.






Baca juga Sejarah membaca pada zaman Nabi


EmoticonEmoticon