16 September 2013

Renungkanlah

Pernahkah kalian berfikir tentang untuk apa kita diciptakan? atau apakah kita semua diciptakan hanya untuk sia-sia, hanya untuk mengajhncurkan dunia tanpa melestarikannya? apakah kita diciptakan di dunia ini tidak akan dimintai pertanggung jawaban oleh yang menciptakan kita? Jawabannya ada pada diri Anda sendiri.

Kita, manusia diciptakan dengan kesempurnaan fisik serta dibekali akal yang mumpuni yang dapat memberikan jalan kemudahan kita untuk hidup di dunia. Sesungguhnya orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang selalu berfikir tentang apa yang ada pada diri kita, untuk apa diciptakan., apakah cuma untuk penghuni dunia dengan segala tingkah lagu perbuatan yang merusak dan tidak serta apakah akan ada hari dimana semua itu diminta pertanggungjawabannya...???


Manusia diciptakan di dunia ini dengan tanpa alasan. Manusia diciptakan dengan membawa suatu kewajiban yang dimana akhirnya akan diminta pertangguingjawabannya. Kewajiban manusia diciptakan di dunia itu cuma satu, ialah hanya untuk beribadah kepada Tuhan yang menciptakan mereka, Yaitu Allah SWY, sesuai firman-Nya:

وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56).

Dari firman Allah di atas sudah jelas bahwa manusia dan jin itu diciptakan hanya untuk beribadah kepadaku. Janganlah kalian menyangka kalau kita diciptakan hanya untuk beribadah seperti Sholat, Zakat, Puasa, serta Haji saja, Arti Ibadah dalam ayat itu adalah Ibadah yang wajib serta yang sunah. Ibadah yang wajib adalah dengan menjalankan rukun Islam yang lima. Ibadah yang sunnah adalah segala suatu perbuatan yang baik yang mendatangkan manfaat yang dibarengi dengan ikhlas karena Allah SWT. Misalnya kita tidur, berniatlah dengan niat untuk mengistirahatkan badan untuk menyegarkan tubh sehingga untuk menjalankan sholat lima waktu menjadi semangat. Atau saat kita bekerja berniatlah untuk mencari nafkah untuk mencari ridlo Allah. Dan lain-lain sebagainya.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
  
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah Thogut (sesembahan yang disembah selain Allah)” (QS. An-Nahl : 36)


Seseorang tidak boleh beribadah (menyembah) kepada selain Allah, jika hal ini dikerjakan maka sungguh dia telah berbuat syirik (menyekutukkan Allah). Ingatlah! Menyekutukan Allah adalah dosa yang paling besar dari semua dosa-dosa besar.
Allah Subhanahu wata’aala berfirman dalam Q.S An-Nisa' :36:

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Qs. An-Nisa’:36)

Dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa jangan menyekutukan Allah dengan ssesuatupun, dengan apapun, dengan siapapun. Karena itu semua tidak dapat mendatangkan madlorot serta manfaat kepada kamu. Manfaat atau madlorot itu datangnya dari Allah, jadi walaupun kamu merasa sesuatu itu mendatangkan sesuatu untukmu, Hakekatnya itu semua dari Allah SWT, Allah-lah yang telah Berkehendak.

إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Qs. An-Nisa : 48)

Menyekutukan Allah adalah perbuatan syirik mutlak yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT sampai kapanpun. Barang siapa tidak mendapatkan Ampunan dari Allah, maka ia akan mendapatkan adzab, akan mendapatkan siksaan yang berat. Ingatlah! Allah Maha keras siksaannya.. Jadi marilah kita luruskan fikiran bahwa semua ini, kita manusia, diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena Allah Maha Pencipta. Allah Maha Besar.

Setelah mengetahui bahwa kita semua, manusia diciptakan hanya untuk beribadah, lalu apakah ada pertanggung jawabannya. Ya, ada! Dalam firman Allah SWT:

لِّلَّهِ ما فِي السَّمَاواتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِن تُبْدُواْ مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللّهُ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.s. Al-Baqarah[2]: 284).

Segala apa yang kita perbuat, baik itu baik ataupun buruk pasti akan diperhitungkan dan dimintai pertanggungjawabannya. Siapa yang selama hidupnya selalu berbuak kebaikan di dunia, maka akan diberi kenikmatan yang luar biasa di akherat setelah diperhitungkan semua amalnya. dan sebaliknya. Maka dari itu, kang, mas ade, kaka bapa, ibu semuanya marilah kita fikirkan segala apa yang akan kita perbuat di dunia. Karena siapa yang menanam kebaikan maka dialah yang akan mengambil hasil manfaatnya, juga sebaliknya.

Sebagai manusia yang diciptakan hanya untuk beribadah maka laksanakanlah apa yang sudah menjadi kewajiban kita atas Tuhan kita, jangan berbuat kerusakan di bumi karena perbuatan kita di dunia akan dipertanggungjawabkan di akherat. Mari sama-sma menapaki jalan kebenaran, jalan keridloan Tuhan, yaitu jalan Islam yang diridloi oleh Tuhan Seluruh Alam, Allah SWT. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita.

Kesejahteraan Pajak atau Zakat???

Tags
Melihat uang negara yang hasilnya dari kumpulan pajak rakyat yang terus menerus dikorupsi membuat saya berfikir, apakah ada jalan lain yang dapat membuat Indonesia sejahtera tanpa harus membayar pajak. Akupun terus berfikir apakah bangsa Indonesia bisa sejahtera walau tanpaadanya pajak. Setelah ku telusuri hal-hal apa yang dapat mewujudkannya, akhirnya saya dapatkan caranya. Jawabannya, Bisa! Indonesia bisa sejahtera walau tanpa harus membayar pajak pada negara dengan cara Zakat! Kenapa zakat? Apa hubungannya zakat dengan mensejahterahkan Bangsa Indonesia?

Sebelumnya, kita bahas dulu sedikit tentang zakat. Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (8 golongan) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.
Zakat terbagi atas dua jenis yakni: