15 January 2014

Pemahaman Sempit tentang Ilmu

 
Katakanlah, "Perhatikan apa yang ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".  Al-Qur'an surat Yunus : 101.

Sebagai orang yang beriman, maka ia harus memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya. Dengan ilmu yang telah tertanam dalam setiap orang sudah seharusnya mereka dapat menjelaskan tentang kejadian alam semesta. kita sebagai Hamba Allah diperintah untuk merenung dan memikirkan segala yang ada di alam semesta bahkan sampai kepada fungsi dan manfaat-manfaatnya dengan ilmu yang telah diberikan Allah kepada mereka orang-orang beriman.

Namun kebanyakan muslimin terlalu sempit dalam memahami makna ilmu Allah. Sehingga mereka cuma peduli terhadap ilmu akhirat. Tidaklah mereka ingat bahwa Allah sudah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yunus ayat 101 seperti di atas. Bahwa mereka diperintah untuk memperhatikan segala apa yang ada di alam semesta. Allah telah memerintah kita agar tidak meninggalkan ilmu yang menurut mereka adalah ilmu keduniaan.

Kaum muslimin menganggap bahwa ilmu Alam, Fisika, Biologi, Kimia dan Ekonomi adalah bukan dari Ilmu Islam. Ketahuilah bahwa ilmu tersebut berawal dari para intelektual muslim yang diakui dunia barat sebagai ilmu mereka karena kita sebagai generasi penerus tidak menjaga dan mengembangkan bahkan mentelantarkannya sehingga dapat diakui dunia barat sebagai ilmu mereka.

Sehingga akhirnya pada generasi muslim sekarang adalah mempelajari ilmu tersebut adalah sama seperti belajar ilmu orang-orang sesat. Sungguh kita membutuhkan hidayah untuk itu. Lihatlah bahwa Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Ghoosyiah ayat 17-20:

17. Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?
18. Dan langit, bagaimana ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?
20. Dan bumi bagaimana dihamparkan? 
Allah menyindir Kaum muslimin dalam surat itu. agar kaum muslimin sadar akan kekhilafan nya. kaum muslimin disindir apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimanakah unta tersebut diciptakan? Kaum muslimin tentu saja tidak dapat menjelaskannya secara ilmiah, yang ia tahu bahwa unta tersebut diciptakan oleh Allah. Ketahuilah bahwa dari ayat 17 dalam surat itu akhirnya memerintahkan agar mereka untuk mengetahui tentang ilmu Biologi. Sebagai sebuah ilmu yang Allah perintahkan untuk diperhatikan,dipelajari, dikembangkan dan akhirnya direnungkan semua bahwa Allah itu Maha Besar, Maha Pencipta. Namun apakah kita kaum muslimin mengindahkan perintah Allah yang difirmankan seperti menyindir kita kaum muslimin yang tak mau mempelajari ilmu tersebut? Renungkanlah...

Allah juga meneruskannya dalam ayat selanjutnya, "Dan langit, bagaimana ditinggikan". Kita tak tahu bahwa langit ditinggikan tanpa tiang penyangga, cuma oleh sesuatu yang bernama gravitasi. Dan bagaimana kita tau ada sesuatu yang bernama gravitasi? itu adalah ilmu yang terdapat dalam ilmu fisika. Dan ilmu itu dikembangkan oleh orang lain, orang barat! Sekali lagi perintah Allah tersebut tidak dijalankan oleh para hambanya yang beriman. Maka renungkanlah..

Lihat juga gunung-gunung. Kenapa gunung tersebut dapat timbul lebih tinggi dari dataran di sekitarnya? Ilmu tersebut adalah ilmu Vulkanologi yang lagi-lagi dikembangkan oleh orang lain. apakah masih tak sadar dengan semua itu? Renungkanlah...

Dalam ayat ke 20 Allah juga memerintahkan hambanya agar memperhatikan bumi ini. bagaimana dapat dibentangkan-Nya dengan segala bentuk rupa. Oleh orang yang memperhatikan dan mengembangkannya dinamakan dengan ilmu Geologi. dan untuk sekian kali bahwa ilmu tersebut dikembangkan oleh orang lain. Tidaklah kita mengerti dan patuh terhadap perintah Allah yang telah difirmankan? Bagaimana muslim sekarang akan maju, jika ia selalu mementingkan ilmu akhirat dan meninggalkan ilmu lain yang dapat memberikan manfaat di bumi. Bukankah Agama Islam juga mengajarkan ilmu sosial, tentang hubungan antar manusia dengan alamnya.

Renungkanlah para muslimin kita telah terjebak dalam pemikiran sempit kita. Tak ingatkah bahwa dulu ada flu babi yang obatnya juga berasal dari babi. dan kita sebagai umat muslim tak mungkin mengkonsumsinya. karena babi itu haram(diperbolehkan jika itu adalah jalan satu-satunya). Dan apa tindakan kita sebagai umat muslimin. cuma bisa berharap dapat membuat obat flu babi yang dibuat tanpa ada kandungan babi tanpa ada usaha untuk mencarinya sendiri. Karena, Ya karena kita Kaum Muslimin tak mengetahui tentang ilmu untuk mencari obat tersebut. Untung saja sudah ditemukan obatnya. Ini cuma satu contoh kecil saja akibat sempitnya pemahaman tentang makna ilmu.

Seiring tuanya dunia ini semakin banyak penyakit yang akan melanda. Dan jika kita tak segera memperbaiki diri bisa-bisa kita mengkonsumsi obat yang terdapat zat haram karena kita tak bisa mencarinya sendiri karena pengetahuan tentang itu sangat miim bahkan kita bodoh tentang ilmu itu. 

Walaupun sebenarnya ada obat lain yang halal. Namun apa yang dipermasalahkan oleh orang barat tentang halal dan haram. Jika sudah ditemukan obat untuk penyakit walau bagi muslimin itu berasal dari zat haram tapi tetap saja di pakai. Karena mereka(mungkin) juga tak mau mencari obat lain yang halal karena sudah ada obat yang ditemukan. Ibarat sudah menemukan jalan yang dapat menuju suatu kota, maka ia tidak akan mencari jalan lain untuk menuju ke kota tersebut. Walau ada jalan lain. Karena buat apa, jalannya kan sudah ditemukan, mau apa mencari lagi. Maka RENUNGKANLAH HAI UMAT MUSLIM....