16 September 2013

Kesejahteraan Pajak atau Zakat???

Tags

Melihat uang negara yang hasilnya dari kumpulan pajak rakyat yang terus menerus dikorupsi membuat saya berfikir, apakah ada jalan lain yang dapat membuat Indonesia sejahtera tanpa harus membayar pajak. Akupun terus berfikir apakah bangsa Indonesia bisa sejahtera walau tanpaadanya pajak. Setelah ku telusuri hal-hal apa yang dapat mewujudkannya, akhirnya saya dapatkan caranya. Jawabannya, Bisa! Indonesia bisa sejahtera walau tanpa harus membayar pajak pada negara dengan cara Zakat! Kenapa zakat? Apa hubungannya zakat dengan mensejahterahkan Bangsa Indonesia?

Sebelumnya, kita bahas dulu sedikit tentang zakat. Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (8 golongan) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:

1. Zakat Fitrah, Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
2. Zakat Maal (harta), Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

Dari pembahasan sedikit tentang zakat di atas sudah terlihat bahwa zakat itu bisa bahkan dapat membuat Indonesia sejahtera walau tanpa pajak. Jenis zakat di atas berguna seperti pajak. Jadi dengan berzakat, umat Islam bukan hanya mengeluarkan zakat untuk ibadah namun juga dapat memberikan manfaat kepada orang yang membutuhkan yang akhirnya akan membuat semua warga di sebuah negara sejahtera. Karena Zakat mempunyai manfaat sosial yang besar seperti,
  1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
  2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah.
  3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
  4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan melimpah.
  5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.
Nah dari beberapa manfaat di atas dapat disimpulkan zakat dapat mengganti fungsi daripada pajak. Selain itu zakat juga memiliki beberapa hikmah yang sangat besar, yaitu :
  1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
  2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
  3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
  4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
  5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
  6. Untuk pengembangan potensi ummat
  7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
  8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
Dari beberapa manfaat serta hikmah zakat di atas, manakah yang lebih baik menurut Anda? Mungkin pajak dapat dikorupsi, tapi kalau zakat tentu tidak mungkin dapat dikorupsi. Betul?



EmoticonEmoticon